Ayam Afkir Sebagai Sumber Keuntungan Besar

Fenomena Ayam Afkir
Masih ingat dengan harga afkir sampai 34.000 khan ? Harga afkir yang entah berapa tahun lagi akan bisa kembali terjadi. Karena untuk membuat harga ayam afkir setinggi itu perlu pengorbanan besar.
Harga mahal yang itu bertahan cukup lama, tapi ternyata masih banyak yang tidak dimanfaatkan peternak. Baik karena peternak masih menginginkan harga afkir lebih mahal lagi ataupun ingin meraih keuntungan lebih lama lagi dengan menjual telur yang juga mahal.
Namun yang terjadi justru kekecewaan, karena hanya sebagian kecil peternak yang merasakan menjual afkir harga mahal, bahkan akhirnya harga afkir ditutup dengan harga yang merosot tajam bersamaan dengan merosotnya harga telur.
Akhirnya justru peternak yang didera kekhawatiran, apa bisa menjual ayam tuanya dengan cepat, sementara harga telur sampai beberapa minggu kedepan makin tidak menentu.
Untuk itu, sepertinya peternak perlu juga mengikuti perkembangan bisnis ayam Broiler, karena terbukti mempunyai keteterkaitan dan mungkin baru akan bertemu pada titik-titik dan waktu tertentu.
Karena tak jarang peternak Layer sering mengeluh bahwa harga telur jatuh gara-gara adanya penjualan telur HE (hatching egg) breeder. Dimana di sinyalir telur-telur breeder ini dijual besar-besaran kepasar pada saat harga LB (Live Bird = broiler hidup) jatuh dalam waktu lama (cutting produksi).
Baca juga : Prediksi Harga Telur Semester 2 Tahun 2022
Strategi afkir tuntutan untuk menjaga stabilitas harga telur
Strategi afkir bukan lagi sekedar persiapan kandang maupun mendapatkan uang untuk peremajaan berikutnya. Tetapi dapat digunakan lebih jauh lagi. Yaitu, sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat dan juga menjaga kestabilan harga telur dengan menjaga komposisi populasi ayam produksi di farm.
Kestabilan harga telur tentu merupakan salah satu jaminan terhadap kelanjutan usaha peternakan ayam petelur. Karena supply dan demand telur dipasar yang tidak dapat dikendalikan, menyebabkan harga telur sulit diprediksi. Hal ini sangat terasa bulan Agustus tahun 2021 sampai menjelang berakhirnya tahun 2021. Dimana selain harga telur anjlog tajam, sementara harga pakan mengalami gejolak kenaikan tajam akibat pandemi Covid-19.
Siapa menyangka, setelah remuk redam bisnis perunggasan mulai bulan Agustus 2021 sampai November 2021 populasi merosot sampai diatas 30%.
Ini mengakibatkan harga afkir melonjak sampai dikisaran 34.000an untuk waktu yang cukup lama, karena selama gejolak industri perunggasan, peternak mengafkir ayam-ayam tertuanya.
Siapa sangka pula harga telur pada bula Suro (Agustus 2022), sementara pada bulan Sapar (September 2022) justru harga tersungkur
Tapi hanya segelintir peternak saja yang menikmati harga afkir yang sangat tinggi tersebut, karena rata-rata peternak memilih keuntungan dari menjual telur-telurnya dan (berharap) harga afkir akan lebih tinggi lagi.
Padahal menahan afkir ayam tua, sama saja dengan menambah populasi secara cepat. Inilah yang harus dipahami peternak, agar tidak terlena oleh harapannya.
Gambaran realisasi harga yang terjadi
Pada kedua grafik diatas terlihat begitu perkasanya harga afkir dalam waktu yang cukup lama, namun akhirnya kembali pada harga normal (anjlog) akibat turunya harga telur.
Pentingnya prediksi harga tahunan
Pasar telur Indonesia, merupakan pasar unik yang harus dipahami oleh setiap marketer (Marketing Manager) perusahaan.
Diawal tahun, marketer harus mampu membuat prediksi permintaan telur sepanjang tahun, berdasar momen-momen tertentu dan alasan-alasan yang masuk akal dalam setiap minggu atau bulannya (ramadhan, lebaran, suro, natal, tahun baru maupun lainnya).
Prediksi ini berguna untuk melihat bentuk kurva harga, sehingga bisa membandingkan dengan
prediksi produksi telurnya kedepan sehingga ada antisipasi yang bisa dilakukan sebelum sesuatu terjadi kedepan.
Dalam hal ini yang terpenting bukan prediksi harga yang akurat, tapi justru bentuk kurva dari hasil prediksi. Jika pun ada bentuk kurva yang tidak pas, itu merupakan bahan yang bagus untuk analisa dan evaluasi terhadap kondisi yang terjadi dipasar.
Banyak hal yang bisa diperbuat untuk antisipasi bahkan mempengaruhi kestabilan harga jika kurva sudah tersaji. Salah satunya adalah membuat strategi afkir ayam tua.
Perlu diingat, bahwa keuntungan saat penjualan ayam afkir sangat mempengaruhi untung rugi selama pemeliharaan.
Ayam petelur bisa ekonomis dipelihara sampai lebih dari 90 minggu
Perkembangan strain dengan genetic impovement saat ini memang mengarah pada masa pemeliharaan yang lebih panjang. Ini dapat dilihat pada Management Guide terbaru masing-masing pemilik strain yang mengarah pada masa produksi sampai 100 minggu (bahkan untuk bisa mencapai target 500 butir telur sampai afkir umur 100 minggu). Selain efesiensi penggunaan bibit/DOC
(peremajaan), efek lain adalah bahwa akan terjadi peningkatan populasi, terutama pada ayam tua tentunya (penambahan ayam dari umur 80 sampai 100 minggu). Dan efek ini sempat kurang terperhitungkan pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga menyebabkan adanya gejolak harga.
Sepintas tidak terlihat masalahnya. Namun jika diperhatikan bahwa pertambahan umur itu terjadi pada ayam berumur diatas 80 minggu, maka harus diamati mengenai kemampuan peternak sendiri dalam tatalaksana pemeliharaannya. Terutama menyagkut produktifitas, kualitas, penyakit serta kematian.
Karena rata-rata peternak masih menganut multi-age farm atau memelihara lebih dari satu umur di farmnya.
Resiko pemeliharaan ayam sampai diatas 90 minggu
- Populasi (ayam tua) meningkat, supply telur (dengan kualitas berkurang) meningkat. Dengan demikian, dengan memelihara ayam tua kita harus cermat mengamati situasi pasar, baik harga telur maupun harga afkiran.
- Riskan dengan perubahan harga, teruma jika turun, karena HPP ayam tua lebih tinggi dibanding HPP ayam muda. Tingginya HPP ayam tua diakibatkan oleh rendahnya nilai produksi sebagai faktor pembagi dari biaya produksi (faktor yang dibagi)
3. Kualitas telur (terutama kerbang) sangat menurun, sehingga dianggap telur grade rendah dan harganya ditawar lebih murah.
4. Kematian yang tinggi akibat ayam rusak maupun penyakit.
Keuntungan memelihara ayam produksi sampai diatas 90 minggu
- Efesiensi penggunaan bibit (DOC), apalagi saat DOC sulit didapat dan harganya mahal.
- Bisa digunakan sebagai senjata untuk dapat harga afkir yang baik. Karena bisa ditahan afkirnya menunggu harga baik, sementara produksi masih cukup efesien.
Afkir salah satu cara seimbangkan supply dan demand dalam menstabilkan harga pasar
Secara umum, produksi (supply) selama ini selalu relatif stabil (konstan). Sementara itu permintaan dipastikan ada fluktuasi pada bulan-bulan tertentu (perayaan hari besar keagamaan atau acara budaya). dengan contoh yang paling nyata adalah saat menjelang Lebaran, bulan Sura atau menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dimana pada saat ini pergerakan harga telur sangat bisa dirasakan, bahkan sering diantisipasi oleh pemerintah agar tidak ada lonjakan. Padahal lonjakan temporer ini mestinya hal yang biasa dan justru dianggap sebagai bonus oleh peternak petelur.
Dari data kasar ini saja sudah bisa terlihat bakal terjadi flutuasi harga telur akibat tidak berimbangnya kurva supply dan demand.
Sementara para marketer tidak bisa hanya menunggu hal ini terjadi (berusaha menjual seadanya), padahal banyak hal bisa dilakukan dengan informasi data yang canggih (cepat dan akurat) yang bisa didapat sekarang ini. Salah satunya adalah strategi afkir.
Strategi afkir
Mengafkir ayam tua pada waktu yang tepat akan mengamankan harga jual telur dan mendapat harga bagus saat afkir
Dengan pemeliharaan sampai lebih dari 90 minggu, sepertinya strategi afkir paling sesuai digunakan pada farm ayam petelur. Sehingga tidak mengganggu program replacement (peremajaan), karena sebaiknya chick in yang sudah direncanakan jangan mundur.
Salah satu contoh adalah bulan Suro (Jawa) atau Muharram (Islam). Selama bulan ini, menurut kepercayaan orang Jawa tidak baik untuk
mengadakan hajatan atau keramaian (contoh pernikahan). Sehingga dalam bulan ini sangat jarang sekali ada orang Jawa melaksanakan hajatan besar (menikah maupun khitan).
Ini tentunya akan mempengaruhi serapan pasar terhadap telur (termasuk daging ayam).
Strategi yang harus dilakukan adalah mengurangi supply telur pada bulan Suro tersebut (tahun 2022 Muharram mulai tanggal 30 Juli sampai tanggal 28 Agustus 2022) dengan mulai afkir ayam tua paling lambat 2 minggu sebelum 30 Juli 2022 atau tergantung situasi harga afkir terbaik dan serapan ayam afkir sebelum bulan Suro.
Perlu diingat juga, afkir tidak bisa dilakukan dalam 1-2 hari saja, apalagi pada farm yang memiliki populasi peremajaan lebih dari 10.000 ekor. Sehingga perlu di perhitungkan berapa ekor perhari kita bisa menjual ayam afkir.
Bahkan saat ini tidak sedikit pembeli ayam afkir (bakul) juga mempunyai catatan (recording) peternak tertentu (sasaran). Teruma peternak-peternak yang memiliki potensi afkir yang besar (diatas 20.000 ekor ayam setiap afkir).
Jika peternak besar ini mulai afkir, mereka bersiap-siap untuk menurunkan harga (tidak sedikit peternak besar yang tidak memperhitungkan populasi dan waktu penjualan afkirnya).
Diskusi Ayam Afkir
- Sudah saatnya peternak membuat prediksi harga telur setahun, dan menjadikannya ebagai bahan diskusi dengan peternak lain. Dengan seringnya membuat prediksi secara tertulis, dan mendiskusikannya, maka prediksi yang dibuat tentu akan semakin tajam.
- Adanya deviasi dalam prediksi bukan sesuatu yang tabu, karena deviasi yang terjadi mungkin akibat pengaruh faktor lain yang sebelumnya tidak diketahui. Dengan adanya prediksi setahun, mungkin akan ditemukan faktor-faktor tersembunyi itu.
- Jangan ragu-ragu untuk melakukan afkir untuk ayam berumur lebih dari 90 minggu jika harga afkir dinilai sangat bagus, mengingat ayam-ayam yang berumur lebih dari 90 minggu HPP jauh lebih besar dari ayam-ayam muda.
- Dengan mengafkir ayam tua saat harga afkir tertinggi, peternak dapat uang cash cepat dan keuntungan yang didapat dari ayam-ayam yang lebeh muda akan meningkat secara rata-rata.