Harga telur semester 2 tahun 2023 menunjukkan pertanda yang sangat baik
Harga telur semester 2 tahun 2023 masih sangat terpengaruh dinamika tahun 2021, 2022 dan 2023
Harga telur tahun 2023 pada semester ke 2 yang akan datang merupakan efek dari harga telur selama tahun 2021 dan tahun 2022. Ditambah lagi oleh fenomena yang terjadi selama semester 1 tahun 2023
Mengapa saya katakan demikian ? Itu dikarenakan bahwa ayam produksi yang berada pada akhir April (awal Mei) 2022 adalah ayam-ayam yang di besarkan mulai sekitar awal Januari 2021.
Padahal kondisi pasar telur selama tahun 2021 dan 2022 ini sangat dinamis akibat pengaruh pandemi Covid-19. Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi populasinya beberapa tahun kemudian. Sehingga kondisi ayam petelur pada tahun 2023, bisa dikatakan belum pulih atau normal kembali seperti halnya tahun 2021.
Hal yang tak kalah pentingnya, adalah bagaimana harga telur selama akhir semester 1 tahun 2023. Kenaikan bahan baku pakan yang menyebabkan harga pokok produksi (HPP) naik mendekati harga jual telur.
Tentu saja ini secara tak langsung menyebabkan terseoknya penjualan DOC petelur. Karena harga ayam dara siap bertelur (pullet) semakin tinggi dan sangat riskan jika dibandingkan perkembangan harga telur awal tahun 2023.
Kondisi bisnis tahun 2021
Harga pasar telur selama tahun 2021 sangat berfluktuasi akibat pandemi yang mulai memuncak. Pembatasan gerak masyarakatlah sebagaii salah satu penyebabnya.
Harga telur pada tahun 2021 masih beruntung tertolong oleh meningkatnya konsumsi organik telur, yang berupa konsumsi rumah tangga. Peningkatan ini dikarenakan masyarakat mulai paham bahwa selama pandemi kekebalan tubuh harus terjaga oleh konsumsi makanan yang baik dan bergizi.
Tapi kondisi ekonomi yang kurang baik akibat pandemi ini, tentunya menyebabkan daya beli masyarakat mulai menurun. Belum lagi isyu perang Russia vs Ukraina mulai terasa dampaknya
Daya beli rendah dan masyarakat masih dibatasi kegiatannya, tentu membuat rasa pesimis pada peternak untuk melakukan peremajaan meneruskan usahanya. Apalagi kalau harus melakukan pengembangan.
Kondisi bisnis tahun 2022
Perkembangan pasar telur pada tahun 2022, tidak kalah buruknya di banding tahun 2021.
Selama masa tahun 2022 ini, selain harga telur yang hampir tidak kunjung membaik, harga pakan terus merambat naik. Pada periode tahun inilah diprediksi bahwa peremajaan mulai terganggu, akibat peternak mengalami banyak kerugian.
Harga telur yang sempat membaik pada periode sesudah Lebaran (bulan Syawal) sempat membuat harga DOC melambung. Ini selain akibat produksi DOC peteletur yang sangat berkurang akibat cut-off Parentstock (PS petelur).
Rendahnya populasi ayam sangat terasa setelah lebaran tahun 2022, dimana harga afkir melambung tinggi sampai diatas 30.000 per kilo nya. Ini tentu akibat populasi ayam tua terkuras selama periode Smester 1 tahun 2022.
Sementara peternak harus mengurangi populasi dari ayam-ayam yang produktifitasnya sudah rendah.
Sayang pada saat populasi rendah, daya beli juga masih belum membaik, sehingga harga telur masih belum bisa seperti yang diharapkan peternak. Sementara kegalauan dunia pada perang Russia vs Ukraina makin besar
Peremajaan tahun 2022
Harga telur membaik pada smester 1 ini, tapi tidak seperti apa yang di prediksi, bahwa telur akan sangat baik karena populasi jauh berkurang.
Selain kondisi ekonomi yang masih penuh keraguan, harga pakan naik tinggi sehingga mempengaruhi harga pokok produksi yang kembali mendekati harga jual telur. Harga telur saat lebaran cuma bagus sebentar dan kemudian kembali mengkhawatirkan.
Peternak cukup terkejut, ketika harga DOC melambung tinggi sejak pertengahan Mei 2022. Kenaikan harga DOC dan pakan ini tanpa diikuti harga telur yang memadai.
Harga DOC naik hanya karena produksi sangat kurang, apalagi peternak pullet berebut DOC untuk mencari kesempatan.
Ini tentu membuat peternak takut melakukan peremajaan. Pesanan DOC bahkan sudah penuh sampai bulan Oktober.
Ketakutan untuk peremajaan ini, dikarenakan harga dara/pullet siap bertelur menjadi sangat tinggi, sehingga khawatir akan mendapatkan keuntungan jika harga telur tidak membaik susuai prediksi.
Kita tentu ingat harga afkir yang melambung sampai diatas 30.000, membuat peternak cenderung mempertahankan ayam yang relatif masih “muda”. Prediksi, ayam tertua saat akhir April 2022 berumur 70 minggu. Sehingga masih bisa dipertahankan sampai November-Desember 2022 (untuk diafkir umur 95-100 minggu)
Akibatnya terjadi gap peremajaan mulai September 2022, bahkan peternak pullet sangat merugi dan tidak sedikit yang gulung tikar, karena tidak “mampu” menjual dengan harga yang menguntungkan.
Ini tentu sangat mengganggu peremajaan normal, yang tanpa disadari berbuntut terganggunya populasi.
Akibat kejadian semester 1 2023
Produksi DOC yang belum pulih akibat pandemi tahun 2021 sampai awal tahun 2023, mengakibatkan peningkatan populasi sangat lambat akibat berkurangnya peremajaan.
Apalagi peternak juga masih banyak yang ragu untuk melakukan peremajaan,
takut dengan ivestasi yang semakin tinggi pada pemeliharaan pullet.
Sehingga tingginya harga pakan, dan belum stabilnya harga telur, mengakibatkan peremajaan kembali terhambat sampai akhir tahun 2022 sampai bulan Mei 2023.
Harga DOC baru membaik bulan Juni 2023, setelah sebelumnya harga DOC masih cukup memprihatinkan. Dimana harga telur mulai dirasakan bagus dan stabil dan peternak mulai berbondong-bondong melakukan peremajaan.
Analisa
Setelah bulan April 2022 (setelah lebaran), harga telur tidak sesuai prediksi (harapan), bahkan cenderung lemah. Sementara harga pakan terus naik, sehingga peternak banyak yang apatis kedepannya
Praktis peternak hanya memelihara sisa ayam yang masih berusia produksi 20-70 minggu.
Peremajaan selama masa April 2022 sampai Desember 2022 masih jauh dibawah normal, selain harga telur yang tidak stabil juga produksi breeder masih belum pulih akibat pandemi. Jika ada, itupun hanya peternak-peternak tertentu saja yang berani untuk melakukan peremajaan.
Umur 0-70 minggu hanya 16 bulan, berarti ayam termuda saat akhir April 2022 harus afkir pada sekitar 30 Maret 2024 (umur 100 mgg)
Kesimpulan
Dari kondisi yang terjadi diatas, bisa terlihat bahwa populasi ayam petelur belum bisa pulih.
Selain akibat banyaknya afkir saat pandemi (dimana harga telur anjlog dan pakan naik), sementara setelah pandemi, kondisi pasar telur belum pulih, dan harga bahan pakan terus naik. Sehingga peternak masih takut untuk melakukan peremajaan untuk memulihkan populasi secara nasional.
Akibat dari belum pulihnya populasi, sementara kondisi keuangan sudah mulai membaik, maka hampir tak terbantahkan, untuk smester 2 tahun 2023 di prediksi harga telur akan sangat bagus.
Tapi, walau harga telur akan tetap bagus selama smester ke 2, kondisi bisnis Indonesia masih
terancam oleh perang Rusia vs Ukraina (kelompok NATO).
Perang Russia vs Ukraina akan bisa menyaebabkan kondisi krisis yang sangat berbahaya. Yaitu, 3 naik dan 1 turun.
- Semakin langkanya hasil pertanian (harganya naik), karena Russia, Ukraina dan Amerika merupakan negara penghasil bahan hasil pertanian yang besar.
- Naik harga minyak bumi (Amerika, Russia dan Ukraina negara penghasil minyak)
- Naiknya nilai dollar.
- Dengan naiknya 3 faktor diatas, tentu saja daya beli masyarakat akan turun.
Walaupun jarak perang (Russia vs Ukraina) jauh dari Indonesia, tapi efeknya sangat dekat dengan Indonesia
Prediksi Harga Telur Semester 2 tahun 2023
Juli 2023
Sampai pertengahan bulan Juli 2023 ini, harga di perkirakan tidak akan berbeda jauh dari harga rata-rata pada bulan Juni 2023. Hanya saja menjelang memasuki minggu ke tiga bulan Juli, harga akan mengalami penurunan karena memasuki bulan Sura (Muharram).
Penurunan harga telur pada bulan Sura diperkirakan tidak terlalu jauh, karena populasi ayam produksi masih belum terlalu banyak (berimbang).
Minggu ke 3 bulan Agustus harga naik lagi
Berakhirnya bulan Sura pada minggu ketiga Agustus, akan menyebabkan harga telur kembali naik pada kisaran 24.000 – 25.000 dan ini diperkirakan akan bertahan sampai bulan September 2023.
Bulan September 2023
Pada bulan September 2023 sampai bulan Desember 2023 (akhir tahun 2023), secara perlahan harga telur akan naik terus dan mencapai puncaknya. Hai ini diakibatkan mulai terasanya efek dari peremajaan yang terganggu pada periode Oktober 2023 sampai bulan April 2023.