Produksi Ayam Petelur Selama Pemeliharaan 90 minggu harus kita miliki.
Sejauh mana kita sudah melangkah
Jika ditanya mengenai pengalaman apa saja yang pernah dialami, penyakit, gangguan penyakit maupun masalah penjualan telur. Pasti cerita akan menjadi panjang dan penuh suka duka.
Pernahkan anda mencatat, berapa kemampuan produksi ayam petelur selama anda pelihara ? Berapa butir ? Berapa kilogram ?
Berapa ternyata kemampuan ayam petelur anda ber produksi ? Berapa persen kemampuannya dibanding standar ?
Karena dengan data yang dimiliki, maka akan datapun akan bercerita banyak tentang management yang diterapkan dalam suatu farm.
Data ini pulalah yang nantinya akan digunakan sebagai pijakan untuk melangkah menuju bentuk pemeliharaan yang lebih ideal. Begerak kedepan berdasarkan fakta-fakta yang sudah pernah dilakukan
Baca juga : Ayam Petelur Modern Bertelur 500 butir ?
Standar produksi ayam petelur
Untuk standar ini, sebagai contoh adalah grafik target produksi Hisex Brown.
Dari grafik dan tabel yang disajikan ini terlihat bahwa produksi telur dihitung dalam 2 (dua) cara. Yaitu HD (hen day) dan HH (hen housed).
Kedua hitungan ini berbeda dalam hal faktor pembaginya, yaitu angka yang berkaitan dari jumlah ayam.
Pada perhitungan HD, hasil produksi hari saat dihitung dibagi dengan jumlah (populasi) ayam pada hari yang sama. Artinya angka kematian terhitung dalam kalkulasi produksi telur.
Sementara pada perhitungan HH (hen housed), angka pembagi berupa populasi dihitung sejak ayam mulai bertelur (umur 20 minggu). Sehingga hasil perhitungan HH tentu lebih kecil dari HD.
Perhitungan menggunakan metoda HD (hen day) maupun HH (hen housed) digunakan untuk tujuan “pengukuran” yang berbeda.
Perbedaan HD dan HH dalam pengukuran produksi ayam petelur
Walau kedua metoda pengukuran produksi ini berbeda, namun keduanya mempunyai kegunaan yang sama pentingnya. Keduanya juga mempunyai tujuan yang berbeda dalam mengukur kemampuan ayam dan management peternak sendiri.
Hanya saja peternak lebih familiar dengan menggunakan HD yang selama ini digunakan.
HD (hen day)
HD adalah perhitungan berapa jumlah telur (butir) yang dighasilkan oleh sekelompok (jumlah) ayam (flock). Hasil persen (%) adalah gambaran kemampuan sekelompok ayam untuk menghasilkan telur.
Perhitungan ini digunakan untuk mengontrol secara harian tentang produksi (butir) dari sekelompok ayam. Tingkat hasil (%) dari perhitungan biasanya digunakan untuk mengetahui kondisi ayam pada hari itu (kontrol).
HH (hen housed)
HD adalah perhitungan berapa jumlah telur (butir) yang dighasilkan oleh sekelompok (jumlah) ayam (flock). Tapi perbedaannya, jumlah ayam sebagai pembagi adalah jumlah saat ayam mulai bertelur (umur 19 minggu).
Jumlah ayam tidak berubah sampai perhitungan saat afkir, sehingga faktor pembagi sangat dipengaruhi oleh kematian ayam yang terjadi selama pemeliharaan dalam masa bertelur. Hasil perhitungan tentu lebih kecil dari hasil perhitungan HD dan terkesan tidak real.
Hasil perhitungan ini sangat berguna untuk mengetahui kemampuan seekor ayam (ataupun kelompok) dalam menghasilkan telur selama hidupnya.
Pentingnya data recording produksi ayam petelur (pencatatan)
HD dan HH yang dijelaskan diatas merupakan hasil dari penghitungan data yang dicatat (record), untuk mengetahui sejauh mana perkembangan management yang sudah diterapkan peternak.Dari hasil perhitungan itu diketahui sisi mana dari management yang masih lemah/kurang untuk dilakukan perbaikan.
Perhitungan secara HD maupun HH hanya merupakan perhitungan untuk jumlah telur yang dihasilkan. Tapi masih ada lagi data penting yang bisa didapatkan dari data yang sebenarnya harus diketahui pemilik peternakan.
Jumlah telur, jumlah kg telur, berat telur rata-rata, akumulasi pakan, konsumi pakan rata-rata, FCR dan persentase kematian ayam yang dipelihara sampai diafkir. Karena tanpa mengetahui itu semua, mustahil peternak menghitung untung rugi usahanya secara tepat.
Setinggi apa performan ayam kita ?
Pertanyaan diatas akan sangat-sangat sulit dijawab peternak saat ini, mengingat sangat sedikit peternak yang sudah memanfaatkan hasil catatannya untuk itu. Karena umumnya catatan (recording) yang sudah dimiliki peternak tidak lebih hanya pada perhitungan Hen Day saja.
Alangkah ruginya peternak yang sudah mengumpulkan data selama bertahun-tahun tapi hanya digunakan untuk kepentingan sesaat, dikala dibutuhkan.
Sebagai gambaran real, ayam yang mampu mencapai puncak produksi HD sampai 96% (selama 4 minggu) dan pada saat afkir pada umur 90 mgg produksinya masih 84%…! Ternyata setelah dihitung, hanya mampu berproduksi hanya 92-94% saja dari standar.
Jangan terkejut, karena banyak faktor yang mempengaruhi produksi selama pemeliharaan sampai 90 minggu (apalagi 100 minggu).
Faktor-faktor tersebut antara lain :
- Awal produksi yang lambat
- Puncak produksi (HD >90%)
- Lamanya pada puncak produksi diatas 90% (persistensi)
- Kematian tinggi, terutama pada saat menjelang puncak produksi dan saat ayam melewati umur 70 minggu.
- Penyakit yang menyerang ayam, sehingga menyebabkan gangguan produksi (turun). Hampir tidak pernah ada ayam yang dipelihara sampai umur 90 minggu (apalagi diafkir sampai 100 minggu) bebas dari sakit (bahkan bisa lebih dari 1 kali)
- Faktor management lain yang tidak terbaca/terlihat oleh peternak (pencurian, banyak pecah dan lain-lain)
- Tidak mengetahui berapa standar yang sebenarnya dari ayam yang dipelihara.
Apa yang harus di benahi pada management pemeliharaan ayam ?
- Dasar-dasar management pemeliharaan ayam
- Semua sudah tahu bahwa Biosecurity sangat penting, tapi sayang peternak masih banyak yang mengabaikan hal ini
- Pemeliharaan starter-grower sangat penting, karena hal ini adalah pondasi dari ayam petelur. Baik kesehatan maupun produkstifitasnya
- Jangan gampang mempercayakan kesehatan ternak pada vaksin, antibiotik dan vitamin, jika tidak memahami apa itu vaksin, antibiotik dan vitamin secara utuh
- Jangan pernah percaya pada management yang bersifat instan, walau terdengarnya begitu manis dan gampang. Karena tidak ada yang instan dalam dunia peternakan. Peternak sendiri selama memelihara ayamnya pun tidak pernah instan, semua punya tahapan.
- Recording sangat penting, recording itu adalah kaca mobil yang berguna untuk melihat jalan sehingga peternak dapat menggunakan setir, rem, kopling dan persnelling secara tepat. Dalam hal ini tentu dibutuhkan kaca yang bening dan punya sudut pandang yang luas.
- Dengan pengamatan yang bagus dan sempurna peternak akan mampu untuk menganalisa dan mengevaluasi usaha peternakannya secara tepat.
- Jangan sampai peternak tidak tahu bahwa ternyata usahanya merugi, atau ternyata hanya menggantungkan keuntungan pada ayam afkir !