Prediksi Harga Telur Semester 2 Tahun 2022
Agus Sudharnoko, Ir.
Poultry Specialist
Semester 1 Tahun 2022 Berefek Besar pada Harga Telur Semester 2 2022
Kondisi harga telur dipasar selama semester 2 tahun 2021 dan semester 1 tahun 2022 sangat besar pengaruhnya pada perkembangan harga pada semester 2 tahun 2022. Bahkan harga yang terjadi bisa mencapai rekor harga baru yang akan dinikmati peternak
Terbentuknya harga akibat pola pasar dan intervensi dari harga telur di luar telur komersial yang diproduksi oleh peternak, benar-benar membuat peternak tidak mampu berbuat banyak. Selain hanya berusaha tetap hidup dengan harapan cerah setelah badai berlalu. Namun ternyata badai yang terjadi tidaklah sebentar seperti yang difikirkan oleh peternak selama ini.
Seperti yang banyak diprediksi oleh banyak ahli maupun ekonom, efek besar dari pandemi Covid-19 yang ditakutkan adalah menjadi langkanya bahan pangan (dari hasil-hasil pertanian).
Ini adalah akibat berkurangnya aktifitas orang langsung ke lahan-lahan pertanian. Keadaan ini dikhawatirkan akan membuat negara-negara penghasil bahan pangan asal pertanian membatasi ekspor hasil pertanian mereka. Ini tentu dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan di negara mereka sendiri tapi berefek besar pada negara lain yang membutuhkan.
Pada semester ke 2 tahun 2021, perlahan tapi pasti kelangkaan barang hasil pertanian mulai terjadi sehingga berefek pada harga bahan baku pakan juga naik. Kenaikan harga bahan baku menyebabkan kenaikan ongkos produksi (HPP), sehingga harga telur dituntut juga harus naik menyesuaikan harga pokok produksi.
Tekanan terhadap harga makin besar karena kondisi ekonomi dunia terguncang akibat pandemi selama 2 tahun, ditambah lagi pecahnya perang Russia dengan Ukraina yang mengguncang pasar minyak mentah dunia.
Tidak satu pun peternak lepas dari keadaan berat ini, hanya yang punya tabungan besar dan strategi yang baiklah yang mampu bertahan.
Mekanisme Pengurangan Populasi yang Terjadi di Indonesia.
Memang tidak gampang menghitung pasti berapa banyak penurunan populasi ayam petelur. Tapi hancurnya harga telur dan naiknya harga pakan yang begitu ugal-ugalan sehingga membuat harga pakan berkisar 7.100 – 7.300 bisa dipastikan membuat banyak peternak tak mampu bertahan.
Akibat mengalami kerugian yang besar peternak mulai mengurangi populasi dengan mengafkir ayam-ayam tuanya. Ketika mengafkir ayam tua belum cukup, karena kondisi tetap merugi. Maka peternak pun mulai mengundur (tidak sanggup) waktu peremajaannya.
Karakter dari pengurangan populasi berdasarkan mempercepat afkir dan mengundurkan peremajaan sangat berbeda. Walaupun keduanya sama-sama menyebabkan berkurangnya populasi akibat hancurnya harga telur dan naiknya harga pakan sebelum ini.
Pengurangan populasi akibat mempercepat afkir, akan membuat produksi turun dengan cepat. Tapi produksi juga akan segera pulih karena ayam-ayam muda yang dimiliki segera menyusul berproduksi.
Akan halnya menurunnya populasi akibat mengundurkan waktu peremajaan, penurunan produksi akan lambat, karena produksi tidak langsung terpengaruh. Begitu juga dengan pulihnya produksi tentu juga akan lambat setidaknya 6 bulan.
Pola Pengurangan Populasi Ayam Petelur
Bagaimana yang saat ini terjadi di Indonesia? Selain terjadi pengurangan populasi akibat mempercepat afkir (periode Agustus 2021 sampai
April 2022), terjadi juga pengurangan populasi akibat mundurnya peremajaan(periode November – April 2022). Kejadian ini tentu sangat menguras populasi dan turunnya populasi ayam petelur akan terjadi cukup lama.
Problem populasi ini juga sudah pernah dijelaskan pada artikel Evaluasi Harga Telur Selama Ramadhan dan Lebaran.
Belum lagi terjadinya penurunan produksi DOC petelur, di mana semua breeder mengurangi produksi DOC petelur. Ini diakibatkan peternak tidak mau (mampu) membeli DOC petelur karena tidak berani melakukan chick-in.
Secara logika, penurunan populasi akan terjadi cukup lama, karena kemungkinan besar breeder juga mengurangi produksi DOC petelurnya. Tentunya pemulihan populasi ayam petelur komersial juga menunggu pemulihan produksi DOC breeder plus waktu 6 bulan untuk pembesaran. Penurunan peremajaan ini mulai banyak terjadi mulai bulan November 2021 sampai bulan April 2022.
Akibat turunnya populasi yang cukup besar sampai diatas 30% dengan pemulihan yang bakal akan lama, maka harga telur akan meningkat sangat signikan dalam waktu yang cukup lama.
Mekanisme lain pada pengurangan populasi yang harus benar-benar diperhatikan adalah, bahwa sebagian besar populasi yang berkurang (dikurangi) dimulai dari ayam-ayam tua. Sehingga akibatnya terlihat pada bulan Mei 2022 harga ayam afkir melambung tinggi, karena ayam-ayam tua siap afkir bisa dikatakan sudah terkuras pada periode Agustus 2021 sampai April 2022.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Telur pada Semester 2
Selain akan terpengaruh oleh menurunnya populasi, masih tetap akan ada pengaruh lain yang menyebabkan pergerakan harga telur ayam selama semester 2 tahun 2022.
Faktor pelonggaran kegiatan masyarakat sejak bulan Mei 2022, menyebabkan kegiatan ekonomi semakin bergairah. Kegiatan wisata yang paling terasa gairahnya akan sangat berpengaruh terhadap permintaan telur ayam.
Pengaruh bulan-bulan tertentu dalam kegiatan keagamaan dan budaya terutama di pulau Jawa jelas masih memberikan kontribusi yang signifikan. Contohnya bulan Besar (Dzulhijjah), yang dikenal juga dengan bulan Haji, bulan Muharram (Suro) serta bulan Desember, akan tetap berpengaruh pada permintaan akan telur.
Minimnya jumlah ayam tua (siap afkir) dalam komposisi populasi, tentu akan berpengaruh juga pada pembentukan harga. Diperkirakan sampai bulan Desember 2022 populasi ayam tua masih minim.
Masalah Internasional yang Bisa Berpengaruh pada Ekonomi Umum
Perang Rusia dengan Ukraina, ternyata semakin berpengaruh pada perkembangan ekonomi dunia. Perang kedua negara ini terbukti sudah membuat harga minyak melambung membuat rekor tertinggi jauh diatas $100 per barrel. Selain itu perang juga menyebabkan kelangkaan bahan pangan secara global, sehing masing-masing negara menjaga ketahanan pangannya.
Resesi di seluruh belahan dunia pun meningkat. Jika kondisi ini tidak segera berubah tentu kondisi akan berkembang lebih buruk. Inilah yang akan mengubah arah perkembangan dunia secara mendadak dan sulit diprediksi.
Tingginya harga BBM (bahan bakar minyak) dan kelangkaan bahan pakan (pakan) hasil dari pertanian akan sangat luar biasa pengaruhnya pada dunia perunggasan.
Prediksi Harga Telur Semester 2 Tahun 2022
Tiga hal yang menjadi pertimbangan utama pada prediksi harga telur semester 2 tahun 2022 adalah :
- Populasi produksi
- Kondisi global yang berkaitan dengan harga BBM (crude oil) yang pada gilirannya nanti juga akan mempengaruhi bahan baku pakan ternak dan kegiatan ekonomi masyarakat global. Termasuk perang Russia dengan Ukraina, yang mungkin bisa terjadi untuk waktu yang lama.
- Kelangkaan bahan pangan (hasil pertanian) efek pandemi Covid-19 saat ini sudah mulai terasa di beberapa negara, juga bisa berefek ke Indonesia.
- Bulan-bulan tertentu (keagamaan dan budaya), yang bisa mempengaruhi permintaan telur untuk kebutuhan (permintaan) non-organik.
Dimulai pada bulan Juli yang bertepatan dengan bulan Besar, dimana banyak kegiatan hajatan yang akan sangat mempengaruhi kenaikan harga telur. Kegiatan hajatan pernikahan dan khitanan akan sangat banyak pada bulan yang dianggap baik ini (seperti juga tahun-tahun sebelumnya). Belum lagi hajatan syukuran naik haji yang biasanya dilakukan sebelum berangkat haji. Perlu diingat pula, inilah pertama kali setelah 2 tahun pandemi Covid-19 kegiatan ibadah haji dibuka lagi oleh pemerintah Arab Saudi.
Pada bulan Besar ini prediksi harga telur akan sangat bagus dan bisa menyentuh puncak tertinggi.
Bulan Suro Kebutuhan Telur Turun, Tapi Tak Berpengaruh Banyak Pada Harga Telur
Pada bulan Agustus, setelah bulan besar berlalu, kita memasuki bulan Sura (Muharram), saat di mana masyarakat tidak lagi mengadakan kegiatan keramaian (kecuali tanggal 1 Muharram). Tetapi dikarenakan populasi petelur (produksi telur) sangat kurang, maka jika terjadi, penurunan harga telur tidak akan terlalu tajam.
Harga yang terbentuk pada bulan Suro masih akan berada di atas HPP (harga pokok produksi) apa lagi jika ada kecenderungan turunnya harga pakan.
Jika pun harga telur turun agak banyak, makan turunnya sampai batas sedikit dibawah HPP.
Hal yang perlu diingat juga, pertambahan populasi ayam produksi pada bulan ini belum terlalu banyak untuk mempengaruhi harga.
Bulan September, bertepatan dengan bulan Sapar. Pada bulan ini, kegiatan akan sedikit meningkat dibanding bulan Suro tapi tidak terlalu ramai permintaan telurnya.
Harga Telur pada Bulan Maulid Kembali Membaik
Bulan Oktober 2022 bertepatan dengan bulan Mulud. Bulan ini dianggap sebagai bulan baik sehingga kegiatan hajatan akan mulai banyak lagi walau tidak sebanyak bulan pada bulan Besar.
Begitu pula bulan November (bakda Mulud) 2022, kondisinya tidak jauh berbeda dibanding bulan Oktober sebelumnya (Mulud), apa lagi populasi mulai stabil karena diperkirakan ayam tua (afkiran) sudah mulai banyak lagi dan menjadi normal.
Bulan Desember Diprediksi Harga Telur Bisa Mencapai Puncak
Bulan Desember 2022, kondisinya akan lebih baik lagi. Apalagi mulai pertengahan bulan Desember, semakin mendekati Natal dan Tahun Baru. Seperti juga 2 tahun sebelumnya, di mana harga telur pada bulan Desember dapat dikatakan harga telur tertinggi pada tahun itu.
Belum lagi pada bulan peringatan hari Natal dan Tahun Baru kali ini Indonesia diperkirakan sudah memasuki periode endemi Covid-19 (bukan lagi pandemi). Sehingga pembebasan kegiatan masyarakat menyambut Natal dan Tahun baru akan diramaikan oleh kegiatan wisata dan perdagangan yang lebih meriah. Diperkirakan bulan Desember harga telur kembali mencapai puncaknya.
Akan halnya peningkatan populasi, pada bulan Desember 2022 inilah akan bisa kita buktikan, sejauh mana pertambahannya setelah breeder melepas penuh produksi DOC petelurnya. Diperkirakan sampai bulan Desember 2022 breeder belum mampu berproduksi maksimal. Sehingga diperkirakan populasi mulai stabil tapi masih dibawah populasi bulan Agustus 2021 (10-20%).
DISKUSI
- Hal yang paling penting untuk diperhatikan pada semester ke 2 tahun 2022 adalah ancaman kondisi global yang bisa menyebabkan terjadinya resesi global. Hal ini tentu bisa menyebabkan ketidakmenentuan kondisi ekonomi yang bisa berimbas ke Indonesia.
- Hal yang paling ditakutkan adalah kelangkaan bahan pangan dunia (hasil pertanian), yang tentu akan sangat mempengaruhi ketersediaan bahan pakan ternak. Sehingga peternak jangan berfikir bahwa harga pakan akan bisa turun kembali seperti sebelum pandemi Covid-19.
- Kelanjutan perang Russia dengan Ukraina jika tidak berlarut-larut bisa menyebabkan semakin tidak menentunya harga minyak mentah dan kelangkaan bahan pangan (termasuk pakan) asal pertanian.
- Kelangkaan ayam tua (afkir) akan mulai berakhir setelah pertengahan November 2022. Sebab ayam-ayam tertua pada bulan April 2022 (umur 70 minggu) yang masih dipertahankan, akan mulai memasuki umur tua diatas 90 minggu.
- Pada bulan November 2022, prediksi harga telur tetap bagus, tapi harga afkir akan mengalami penurunan. Sehingga sebaiknya pertimbangkan untuk melakukan afkir jika produksi sudah dibawah 80% atau umur sudah 90 minggu. Agar mendapatkan harga afkir yang bagus. Perhitungan keuntungan harga ayam afkir vs harga telur
- Bulan Desember 2022, diperkirakan populasi ayam petelur naik terus sampai berkisar 90% dari populasi bulan Agustus 2021. Jangan menunggu afkir sampai ayam berumur diatas 90 minggu, karena pada akhir semester ke 2 ini diperkirakan populasi sudah mendekati populasi pada bulan Agustus 2021. Sementara kondisi global masih belum menentu. Pertimbangan untuk mengafkir ayam pada saat yang baik, ingat keuntungan untuk telur ayam berumur diatas 90 minggu sangat tipis dan beresiko tinggi.