Populasi ayam petelur segera meningkat pesat
Agus Sudharnoko
Poultry Specialist
Fenomena Harga Ayam Afkir Tiba-Tiba Meningkat Tajam
Euphoria harga telur yang mulai menemukan harga dasar baru (sekitar 24.000) akibat turunnya populasi secara signifikan mulai terlihat sejak setelah Lebaran tahu 2022. Akibat harga telur yang terus membaik, pada pertengahan Mei 2022 DOC Layer mulai sulit di dapat dan harga pun naik signifikan. Belum lagi pullet juga menghilang dari pasaran dan itupun harga yang semakin mahal.
Hal ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan mestinya, apalagi jika melihat apa yang sudah terjadi dalam setahun belakangan ini.
Karena sampai bulan April 2022 penurunan populasi ayam petelur memang secara drastis terjadi di Indonesia. Belum lagi terjadi kenaikan harga ayam afkiran yang luar biasa mengejutkan dan harganya masih cenderung masih naik terus.
Baca juga : Harga telur ayam mulai terasa ngeri2 sedap
Kenaikan populasi ini tentu dikhawatirkan akan berpengaruh pada perkembangan harga telur kedepannya.
Bagaimana Bisa Populasi Ayam Petelur Bisa Naik Begitu Cepat ?
Artikel ini tentu akan membuat peternak penasaran, mungkinkah populasi ayam petelur bisa naik begitu cepat? Padahal setelah populasi menurun tajam mulai bulan Agustus tahun 2021 sampai bulan April 2022, ayam produksi sudah banyak yang diafkir dan terlihat juga penjualan (produksi) DOC Layer sangat menurun akibat peternak sebelumnya takut melakukan peremajaan.
Tapi akibat mulai banyaknya permintaan DOC layer pada pertengahan bulai Mei 2022, breeder pun mulai memanaskan lagi mesin tetasnya (hatchery).
Penetasan di breeder pun mulai digenjot maksimal untuk mengimbangi kebutuhan peremajaan peternaak. Walau dengan tingkat produksi DOC Layer diperkirakan masih jauh dibanding produksi sebelum Agustus 2021. Ini tentu juga akibat sebelumnya peternak menunda peremajaan, sehingga breeder banyak yang mengafkir parent stock nya untuk mengurangi tekanan harga dan kerugian akibat DOC tak terjual.
Harga Afkir Sebagai Petunjuk Akan Meningkatnya Populasi
Secara logika saja, saat terjadi anjloknya harga telur disertai naiknya harga pakan. Maka jika peternak tidak mampu menutup kerugian, hal pertama yang dilakukan adalah mengafkir ayam tertuanya (berumur paling tua/kurang produktif).
Begitu seterusnya, jika kerugian yang memakan waktu lama (seperti yang terjadi sejak bulan Agustus 2021 sampai bulan April 2022), maka pengurangan populasi akan terus terjadi mulai umur tertua terus ke umur berikut dibawahnya. Sehingga secara teknis terbentuk harga dasar baru setelah ada keseimbangan supply-demand yang baru pula.
Pada usaha ayam petelur (yang umur afkirnya bisa mencapai 100 minggu), ketika kesimbangan supply-demand baru terbentuk dengan dasar (base) pengurangan produksi. Maka yang akan terbentuk komposisi populasi baru dengan umur semakin muda. Karena pengurangan terjadi dimulai dari umur tertua.
Komposisi umur baru inilah yang kemudian akan menimbulkan suatu mekanisme pasar yang bisa menguntungkan atau merugikan peternak. Komposisi baru yang terbentuk adalah komposisi dengan variasi umur tertua menjauh (lebih muda) dari umur afkir sebelumnya (95-100 minggu).
Dengan demikian, usia tertua pada kesimbangan supply-demand yang baru, berada pada umur yang tidak memungkinkan untuk di afkir dalam waktu dekat. Peternak harus tetap memelihara ayamnya untuk waktu lebih lama lagi sebelum diafkir (apalagi harga telur sangat menguntungkan). Maka terjadilah kekerangan (kelangkaan) ayam afkir untuk memenuhi kebutuhan pasar (konsumen)
Untuk menguji silang (crosscheck), lihat perkembangan harga afkir ke belakang. Terlihat minggu ke 2 bulan November 2021 harga ayam afkir mulai meningkat tajam dan hampir tidak pernah turun lagi secara signifikan sampai mencapai puncaknya pada pertengahan Mei 2022.
Hal ini menunjukkan bahwa ayam-ayam yang layak diafkir makin terkuras habis (menurun tajam), sehingga harga afkiran pun membuat rekor sudah diatas 30.000. Itupun dengan kecenderungan yang masih bisa terus naik, karena kebutuhan pasar yang belum terpenuhi.
Ilustrasi Kalkulasi Peningkatan Populasi Ayam Petelur
Kita lihat ilustrasi kalkulasi peningkatan populasi ayam petelur. Data populasi ayam petelur (Layer) tahun 2021 adalah 368.191.874 ekor.
Dengan asumsi umur afkir rata-rata = 95 mgg
(dengan komposisi normal umur 1 – 95 mgg, maka setiap perbedaan umur 1 minggu populasinya adalah (1/95)x100 = 1,05%)
Kematian rata-rata sampai umur 95 mgg 20%
Maka jumlah DOC yang sudah di produksi untuk populasi 368.191.874 ekor dalam 95 minggu adalah 441.830.248 ekor.
Dengan demikian produksi DOC adalah 441.830.248 ekor : 95 minggu =
4.650.844 ekor/minggu dibulatkan 4.651.000 ekor DOC/minggu.
Jika populasi ayam petelur akibat anjloknya harga telur dan naiknya harga pakan turun sampai 30% (diambil nilai moderat, karena banyak kalangan peternakan menghitung kalau penurunan populasi bisa mencapai 40-50%) maka populasi ayam petelur akan tinggal 257.734.311 ekor pada akhir April 2022.
Tapi dalam hal ini, problem terjadi adalah, saat ini (akhir Mei 2022) ayam-ayam berumur tua sudah sangat sedikit (bila tidak bisa dikatakan habis) akibat harus diafkir cepat karena tidak sanggup lagi menanggung beban biaya produksi. Sehingga turunnya populasi nasional sekitar 30% (menunggu data pasti), menyebabkan bisa dikatakan tidak ada lagi ayam berumur 90-100 minggu.
Bahkan, jika populasi turun setidaknya 30%, maka bisa dikatakan ayam tertua pada awal Mei 2022 adalah 75 minggu, itupun sisa-sisa yang jumlahnya mungkin tak lebih dari 5% dari populasi.
Itu berarti setidaknya dalam 25 minggu mendatang afkir akan sedikit sekali (harganya tentu makin mahal). Sementara perpanjangan umur menjadi 95-100 mgg (karena harga telur bagus) dan pertambahaan ayam muda yang memasuki masa produksi dalam 25 minggu jelas menambah populasi. Karena penambahan ayam produksi tidak diimbangi jumlah ayam afkir (pengurangan populasi) yang cukup.
Satu hal yang harus tetap di perhatikan secara cermat oleh peternak adalah, bahwa memperpanjang umur sama saja dengan menambah populasi.
Ayam Afkir Akan Sangat Berkurang Sehingga Populasi Petelur Naik
Minimnya jumlah ayam tua inilah yang menyebabkan harga afkir terus melambung. Dan tingginya harga afkir (bisa lebih tinggi lagi) ini bisa terjadi sampai bulan November 2022, karena dengan harga telur yang bagus seperti sekarang ini, hampir tidak mungkin tentunya afkir dilakukan umur dibawah 90 minggu. Kecuali ada problem produksi atau penyakit.
Menunggu ayam berumur cukup tua untuk afkir (dalam keadaan harga telur yang bagus), itu diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 25 minggu atau 6 bulan kebelakang.
Selama menunggu afkir itulah populasi ayam produksi akan terus bertambah oleh ayam-ayam muda yang pada saatnya mulai berproduksi (bertelur). Sementara pengurangan populasi dari afkir ayam seperti kondisi normal sebelumnya sangat sedikit sekali.
Strategi Ambil Untung
Kondisi peternakan ayam petelur saat ini adalah hasil dari kondisi berdasarkan hukum sebab akibat, dimana ayam-ayam tua sudah terkuras habis-habisan saat anjlognya harga telur dan melonjaknya harga pakan dalam periode bulan Agustus 2021 sampai April 2022. Sehingga komposisi umur ayam menjadi lebih muda dan makin jauh dari umur afkir yang sekitar 95-100 minggu.
Saat menunggu ayam tertua memasuki umur afkir inilah populasi akan bertambah dengan cepat, sampai menuju komposisi umur yang normal. Yaitu menyebar rata mulai umur 1 – 95 atau 100 minggu.
Inilah saatnya strategi dimainkan, untuk bisa mendapatkan keuntungan besar menjelang adanya potensi penurunan harga, yaitu pada bulan SURO (bulan Agustus 2022). Selain mengambil keuntungan dari penjualan ayam afkir, peternak juga punya kewajiban menjaga populasi ayam petelur untuk kelanjutan bisnisnya. Peternak harus memulainya dari sekarang saat populasi masih belum mendekati titik maksimal. Karena strategi yang dimainkan saat harga telur masih bagus akan lebih gampang dibanding jika harga sudah bergejolak.