Telur menjelang Lebaran 2024 sangat istimewa, bisakah berlanjut ?

Harga telur menjelang Lebaran 2024 yang istimewa
Sejak pertengahan bulan Februari tahun 2024, harga telur yang tadinya sangat mengkhawatirkan, mulai menunjukkan geliat naik. Memasuki bulan Puasa (Ramadhan), harga semakin menguat dan memberikan harapan besar pada peternak petelur.
Harga telur menjelang lebaran ini sudah sering terjadi, tapi kadang sulit di prediksi. Bahkan, yang ditakutkan peternak, adalah ketika semakin mendekati lebaran harga justru turun.
Harga yang meningkat tajam justru saat menjelang dan awal puasa Ramadhan, adalah sebuah fenomena
yang harus dicermati peternak secara baik. Karena peternak seharusnya mendapatkan keuntungan ekstra ketika telur mahal.
Keuntungan tentu selain dari telur bisa juga dari melakukan afkir pada saat yang tepat, terutama jika harga sudah menjadi istimewa.
Fenomena harga telur menjelang lebaran
Walaupun tidak selalu terjadi, tapi fenomena harga telur yang naik tajam menjelang bulan puasa maupun awal-awal puasa merupakan suatu keniscayaan, mengingat ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
Penyebab kenaikan ini umumnya banyak disebabkan oleh faktor non-organik.
Walaupun faktor organik juga bisa semakin menguatkan fenomena iniFaktor non-organik seperti pembelian telur besar-besaran
menjelang puasa oleh pabrik makanan olahan (kue, roti maupun lauk kemasan), pembelian telur oleh industri rumah tangga terutama makanan camilan atau snack. Secara umum, pabrik pakan oleh menggenjot produksinya untuk dipasarkan 2-3 minggu menjelang lebaran, demikian usaha rumah tangga
Sementara untuk organik (rumah tangga), biasanya justru ibu-ibu mempersiapkan suguhan makan istimewa pada saat berbuka dan sahur, terutama pada awal-awal puasa.
Tapi diluar faktor pembelian telur yang besar menjelang puasa, harus diperhatikan pula bagaimana bisnis ayam petelur beberapa bulan sebelumnya.
Gejolak kenaikan harga pakan tahun 2023 sangat memukul peternak
Gejala kenaikan harga pakan menjelang akhir tahun 2023 (sekitar bulan November 2023) sangat terasa dampaknya pada peternak petelur, walau sudah banyak yang memperkirakannya. Kenaikan bahan pakan, terutama jagung sampai diatas 9.000, tentu diluar perkiraan hampir semua insan yang ada di dunia perunggasan.
Dari sinilah kemudian banyak peternak mulai takut lagi melakukan peremajaan. Akibatnya, banyak yang lebih memilih mempertahankan ayam-ayamnya sambil menunggu kondisi membaik, sehingga ini menggangu putaran populasi ayam petelur.
Pada saat ini, tentu permintaan akan ayam tua sedikit meningkat dan peternakpun kembali ramai-ramai melepas ayam tuanya dengan harga afkir mulai membaik pula.
Ketakutan (terutama pada peternak menengah kebawah) antara mahalnya serta sulitnya mendapatkan jagung dipasar, makin menjadi-jadi bulan Desember. 2023 maupun Januari 2024.
Sementara, selama awal tahun baru (Januari 2024) belum ada tanda-tanda harga telur membaik menyesuaikan dengan tingginya harga pakan yang sudah diatas 8.000. Maka peternak pun mulai tidak mampu bertahan, ayam tua yang sempat menjadi andalan terpaksa harus dikeluarkan ditengah harga afkir yang makin menurun.
Barulah pada pertengahan bulan Februari 2024, harga telur mulai membaik, walau belum terlalu menjanjikan.
Baca juga : Harga telur Semester 2 tahun 2023
Bagaimana kondisi saat ini ?
Kondisi yang dapat kita baca secara jelas saat ini adalah :
- Harga telur tinggi, bahkan sangat tinggi selama ini, peternak yang terganggu peremajaannya cenderung masih mempertahankan ayam-ayam tua (diatas 93 mgg)
- Harga afkir juga tinggi, peternak berharap harga afkir lebih baik lagi (masih mempertahankan ayam tua)
- Jangan lupa, harga pakan juga tinggi (sudah diatas 8.000 per kilonya), peternak harus berhitung keuntungan yang didapat dan resiko kedepa
- Harga ayam dara (pullet) sangat mahal (tidak setiap peternak berani ambil resiko untuk peremajaan)
5. Masih cukup banyak peternak yang pertahankan ayam tua karena harga telur luar biasa. Selain itu karena tahun 2023 tidak mampu dan tidak berani peremajaan, akibat tidak menentunya harga telur serta harga pakan yang cenderung terus meningka
6. Populasi turun agak tajam, karena pada bulan Desember 2023 dan Januari 2024 peternak ramai-ramai afkir ayam tua diatas 100 minggu (sudah lama dipertahankan)
Kondisi kedepan
- Perang Uni Sovyet vs Ukraina yang masih terus berlanjut, sehingga bisa mengganggu supply bahan baku pakan ternak
- Perang Timur Tengah yang cenderung meluas, mempengaruhi harga BBM dan dollar
3. Harga telur mulai tertahan menjelang Lebaran. Ini akan menyebabkan jika menjelang Lebaran harga naik, kenaikan pun tidak lagi akan spektakuler. Karena sudah mulai mengganggu daya beli masyaraka
4. Tetap masih ada kemungkinan harga telur bisa naik apa lagi saat bulan besar (sekitar 2 bulan setelah lebaran)
Prediksi kondisi bisnis ayam petelur beberapa bulan kedepan
- Peternak mulai menahan afkir ayam tua nya, untuk menunggu harga telur maupun ayam afkir lebih baik lagi. Menahan afkir berakibat meningkatkan populasi (berakibat meningkatnya juga supply telur dipasar), sehingga berpotensi menurunkan harga telur
- Setidaknya 3 hari sebelum dan sesudah lebaran (kurang lebih seminggu) breeding biasanya tidak lagi melakukan penetasan. Sehingga di khawatirkan penjualan telurnya akan mempengaruhi harga telur komersia
3. Jika harga telur naik menjelang lebaran, kemungkinan akan sangat sulit menyentuh harga 30.000 (walaupun kemungkinan ada tapi kecil). Ini tentu disebabkan pada kondisi masyarakat yang daya belinya mulai terbatas. Selain tentunya akan ada faktor intervensi pemerintah jika harga (kenaikan harga) terlalu tinggi
4. Dalam kondisi seperti ini, secara teknis tentu kemungkinan terbesar yang akan terjadi adalah harga telur akan tetap atau turu
5. Jika pun harga turun, turunnya harga telur setelah lebaran diperkirakan tidak terlalu tajam, mengingat harga seminggu setelah Lebaran (bulan Syawal) biasanya secara tradisi hajatan cukup banyak. Apalagi setelah lebaran masih ada bulan Besar (bulan Haji) yang biasanya menjadi favorit masyarakan melaksanakan hajatan.
Perhitungan untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak
- Stagnannya harga telur menjelang lebaran sudah mulai terjadi pada minggu pertama bulan puasa, ini bisa diasumsikan bahwa daya beli masyarakat sudah mendekati maksimal. Jangan terlalu berharap banyak dengan kenaikan harga yang spektakuler, harga sekarang saja sudah sangat baik (jika mengingat harga tahun 2023 dan awal tahun 2024)
- Yang perlu diingat adalah, bahwa harga telur saat ini tidak terpengaruh oleh konsumsi telur organik (rumah tangga karena harganya sudah cukup mahal). Tapi besar kemungkinkan lebih disebabkan faktor non-organik, seperti persiapan pembuatan makanan kemasan (kue-kue maupun sejenis lauk awetan), yang dipasarkan saat menyambut Lebara
- Peternak juga harus memperhitungan harga ayam broiler yang walaupun secara tidak langsung bisa mempengaruhi harga telur. Pada minggu pertama Ramadhan pun, harga ayam broiler mulai tertahan
- Perhitungan baku pada naik-turunnya harga afkir adalah, turunnya harga ayam afkir senilai 1.000 rupiah akan menyebabkan kelihalangan pendapatan (profite lossed) setara 1.000 rupiah per kilogram telur selama 6 minggu.
Adakah kesempatan atau kemungkinan peternak mendapatkan keuntungan lebih
Pertanyaan diatas tidak bisa dianggap remeh. Mengingat saat ini tidak mudah bagi peternak untuk melakukan peremajaan ayam-ayamnya, kecuali punya dana ekstra untuk berinvestasi pullet
Harga DOC yang naik terus (dan tidak mudah untuk mendapatkan barang karena penetasan DOC cukup terbatas), harga pakan masih cukup tinggi dan belum stabil, sehingga investasi pullet bisa dipastikan akan dirasakan mahal.
Dari mana peternak bisa mendapatkan keutungan lebih pada saat ini ? Jawabnya adalah dari mengambil kesempatan jual ayam tua saat harga afkir yang tinggi !
Jika ditanyakan mengapa begitu ? Peternak harus memahami dan mengerti. Dengan menjual ayam tua pada saat harga afkir tingggi, selain mendapatkan keuntungan lebih, peternak juga mengamankan harga telur tetap baik karena populasi produksi terjaga.
Silahkan difikirkan, sekali saya mengingatkan, turunnya harga afkir 1.000 perkilo, itu artinya setara dengan kehilangan pendapatan 1.000 perkilo telur.