Pakan ternak industri strategis
Industri Pakan Ternak yang diwadahi dalam GPMT (Gubungan Pengusaha Makanan Ternak ) adalah “Perkumpulan” Produsen Pakan Ternak dan Akuakultur di Indonesia yang bersifat Nirlaba (non profit), yang didirikan pada 30 Oktober 1976.
GPMT beranggotakan pabrik pakan unggas dan ikan serta udang (akuakultur), dengan jumlah anggota 96 pabrik pakan (dari total 110 pabrik pakan di seluruh Indonesia).
Saat ini pabrik pakan ternak sudah mulai menyebar rata hampir diseluruh diseluruh Indonesia
Jenis pakan yang di hasilkan
Pakan unggas primadona
Pada grafik jelas terlihat begitu besarnya produksi jenis pakan unggas dibanding pakan ternak lainnnya lainnya, seperti pakan ikan , ruminansia maupun babi.
Ini menunjukkan gambaran bahwa perkembangan teknologi perunggasan memang lebih maju.
Baca juga : Perunggasan Dalam Pemenuhan Gizi Seimbang
Rantai pasok industri pakan tenak
Penetapan harga akibat kenaikan baha baku pakan pada masing-masing anggota bisa berbeda, tergantung :
- Management bahan pakan dan formulasi
- Marketting strategy dan pricing policy
Keamanan pakan ternak
- Kunci keberlanjutan industri pakan dan perunggasan: produktifitas dan jaminan keamanan pakan -> modal bagi keamanan pangan (asal unggas dan olahannya).
- Syarat keamanan pakan: bahan pakan tidak terkontaminasi dan terpalsukan (quality control), pemanfaatan teknologi dalam jaminan mutu (quality assurance), dan distribusi/penyimpanan (cegah rekontaminasi) serta formulasi yang tepat.
- Jaminan kualitas pakan dan keamanan pakan àmasyarakat tidak ada ragu dalam mengonsumsi produk ayam
- Produsen pakan dalam menjual / mengedarkan pakan harus:
-memiliki Nomor Pendaftaran Pakan (NPP)
-sertifikat Mutu dan Keamanan Pakan (SMKP)
-Cara Produksi Pakan yang Baik (CPPB)
-Konsep feedmill biosecurity pada industri pakan
Nomor Pendaftaran Pakan (NPP)
- Permentan no 22/2017 mengatur bahwa semua pakan yang dibuat/diproduksi untuk diedarkan baik untuk diperdagangkan ataupun tidak, wajib memiliki NPP serta Sertifikat Mutu dan Kemanan Pakan
- Untuk memiliki NPP harus memenuhi persyaratan admistrasi dan persyaratan teknis
- Upaya memperketat pengawasan kualitas jaminan mutu pakan
- Pelarangan Antibiotic Growth Promoters (AGP) krn dapat menyebabkan resistensi (AMR) pada ternak dan manusia
->penurunan bakteri menguntungkan -> terapi antibiotik menjadi tidak efektif ->perlu FA non antibiotik - Harus comply dengan spesifikasi SNI
Bahan pakan ternak
1.Ketersediaan bahan pakan ke depan akan semakin sulit karena kebutuhan:
•Manusia (Food) – Ternak (Feed) = Energi (Fuel)
2.Ketersediaan bahan baku lokal secara kontinyu dan berkelanjutan :
•Jenis bahan baku yang dapat dipakai sedikit
•Kualitas yang tidak stabil
•Produksi masih skala kecil – scattered
•Harga relatif kurang kompetitif
•Kurangnya kepastian (kontinuitas) suplai
3.Larangan dan persyaratan impor bahan pakan yang cenderung bertambah.
4.Adanya tantangan masuknya impor daging ayam dari Brazil dan negara2 lain.
Alternatif bahan pakan lokal
Kriteria bahan pakan
- Harga bahan pakan yang bersaing
- Kualitas yang stabil
– apakah bahan tersebut bisa diterima/dicerna sebagian besar spesies (lebih dari sattu) dan berkelanjutan dalam kualitas - Jaminan ketersediaan
– apakah bahan baku tersebut tersedia sepanjang musim dan mampu memenuhi kebutuhan industri.
Tantangan industri pakan Indonesia
Walau sebagai negara agraris, tapi kemampuan pertanian Indonesia masih belum mampu mencukupi kebutuuhan pabrik pakan secara nasional. Jagung, bungkil kedelai, tepung ikan dan beberapa bahan penting lain masih harus diimpor.
Kendala jagung lokal
Penyebab kenaikan bahan baku impor
- Kekeringan dinegara produsen –> semua bahan nabati dan substitusinya meningkat, baik sebagai sumber kalori maupun protein nabati (jagung, gandum, SBMM, DDGS
- Imbas Covid-19 –> biaya logistik meningkat sampai 400%
Ancaman importasi ayam beku Brazil
Brazil merupakan negara yang sering disebut sebagai lumbung protein hewani dunia dengan kemampuan swasembada bahan bakunya. Sehingga selain bahan baku pakan, Brazil juga sedah mengekspor ayamm broiler bekunya ke berbagai negara.
Pada tahun 2018 Brazil sudah mampu mengekspor 4 juta ton daging ayam ke 160 negara
Permasalahan bahan pakan terrnak
- Kenaikann harga pakan sangat dipengaruhi terutama oleh kenaikkan harga bahan pakan lokal (terutama harga jagung) dan bahan baku impor (misal SBM, MBM)
- Pabrik pakan selalu mengutamakan menggunakan jagung lokal dengan pertimbangan:
– Proses pembelian dan penyimpanan lebih sederhana
– Tidak ada resiko fluktuasi nilai kurs
– Pengaturan modal kerja lebih ringan
– Faktor freshness dan kandungan pigmen lebih tinggi - Dalam situasi tertentu saat harga dan suplai jagung tidak kondusif dan demi untuk efisiensi agar biaya produksi dan harga pakan tidak melonjak naik, perlu adanya substitusi jagung.
- Disamping terus berupaya mencari alternatif bahan pakan (lokal terutama) tetapi dengan tetap memperhatikan ketersediaan dan kualitas pakan.
- Idealnya Pemerintah mempunyai cadangan jagung/CJP (buffer stock) nasional, untukmenjaga stabilitas harga dan kontinyuitas suplai jagung lokal yang masih bersifat musiman.
Peluang dan solusi
Ditengah kondisi yang masih tidak menentu, tetap masih ada peluang yang harus bisa dimanfaatkan dengan solusi yang tepat. Karena dalam perubahan-perubahan yang terus berkembang, semua harus siap untuk meraih dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Pertumbuhan penduduk
Konsumsi telur dan ayam yang masih rendah
Melihat grafik diatas, Indonesia menempati tempat keempat. Itupun dengan gap yang sangat besar dibandingkan Malaysia dan Singapore dan sedikit dibawah Thailand. Tentu inii merupakan peluang bagi industri perunggasan Indonesia
Daya beli
Benarkah daya beli masyarakat Indonesia itu rendah ? Perhatikan grafik dibawah ini.
Masyarakat Indonesia ternyata mampu membeli rokok untuk dibakar, bahkan pembeli rokok tertinggi di ASEAN
Peluang industri pakan ternak
- Pakan ternak sebagai industri strategis
- Industri perunggasan mempunyai prospek yang menjajikan
- Daging dan telur ayam merupakan sumber protein hewani yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia
- Konsumsi danging dan telur ayam Indonesia masih rendah di negara-negara ASEAN
Solusi
- Fasilitas Tax, membebaskann PPN bagi bahan pakan
- Fasilitas BMDTP
- Ketersediaan dan harga yang kommpetitif untuk bahan baku lokal
- Dukungan kebijakan ekspor-impor
- Tekann biaya logistik (infrastruktur)
- Relaksasi bunga bank
- Skala budidaya
- Insentif investasi pada smart farming
- Tuntutan peningkatan daya saing dalam industri dalam perdagangan internasional