Harga Telur Tahun 2023 Dalam Prediksi

Sebuah perjuangan yang sangat berat sudah dilewati selama tahun 2022, dimana telah terjadi gojolak harga telur yang sangat luarbiasa.
Tahun 2022 masih merupakan kelanjutan dari tahun 2021, karena pandemi sudah mengakibatkan banyak hal. Mulai resesi disebagian negara sampai mulai terjadinya kelangkaan bahan pangan asal pertanian.
Puncak dari gejolak itu terjadi tahun 2022, dimana harga terjadinya gejolak anjlognya harga telur sampai pada titik terendah. Ini diperkirakan akibat produksi telur dan populasi yang tidak berimbang dengan daya beli. Sementara harga bahan baku pakan meningkat akibat langkanya bahan baku.
Pada tahun inilah terjadi penurunan populasi ayam petelur yang begitu dahsyat, sekitar 30-40%. Ini terlihat pada begitu langka dan tingginya harga ayam afkir selama lebih dari 4 bulan.
Semestinya saat harga afkir yang luar biasa tinggi ini, peternak bisa meraih keuntungan besar dari ayam tua yang diafkir.
Tahun 2022 diawali dengan gerakan harga kurang meguntungkan
Memprediksi harga telur tahun 2023 tentu tidak lepas dari bagaimana pergerakan dan perkembangan harga telur pada tahun 2022.
Awal tahun 2022 merupakan awal yang terasa berat bagi peternak petelur. Hanya mendapat sedikit efek dari harga bagus pada periode Natal dan Tahun Baru sebelumnya, diawal minggu pertama harga
langsung turun. Ini tentu sangat memukul peternak yang mempertahankan ayam afkirnya karena berharap mengafkirnya pada awal tahun.
Harga telur cuma sedikit membaik pada bulan April karena adanya momentum bulan puasa (Ramadhan) dan menyambut hari raya Lebaran. Setelah itu, harga bisa dikatakan terus terpuruk dan bahkan pada bulan Juli 2022, mulai terasa ada kenaikan harga bahan baku pakan.
Kenaikan harga bahan baku pakan kemudian di ikuti dengan turunnya harga telur yang anjlog sampai pada titik terendah sekitar 14.000. Hal ini benar-benar membuat perunggasan berantakan.
Harapan cerah pada smester 2 tahun 2022
Harapan cerah mulai terlihat menjelang Lebaran tahun 2022 ini. Perlahan harga terus naik melewati HPP karena momentum Lebaran tampaknya memicu kenaikan harga telur.
Namun kehancuran selama tahun 2021 sampai smester 1 tahun 2022, jelas mengakibatkan korban yang tidak sedikit. Populasi benar-benar merosot sekitar 30% dan tentu berefek juga pada harga telur pada smester 2.
Akibat dari anjloknya populasi, tergambar jelas pada mulai naiknya harga ayam afkir secara luar biasa. Hal ini mulai terlihat pada awal bulan Puasa (April)2022.
Harga bahkan bisa mencapai rekor luarbiasa 34.000, dan baru mulai turun pada awal Sepetember, akibat turunnya harga telur pada bulan Suro dan Sapar.
Harga telur yang kembali rebound pada bulan Mulud benar-benar dirasa sangat membantu kondisi keuangan peternak. Mengingat saat harga telur naik, harga bahan sudah mulai normal (turun).
Naiknya harga telur di akhir smester 2 tampaknya tidak diikuti oleh naiknya harga ayam afkir. Hal ini dimungkin karena mulai banyaknya populasi (terutama ayam umur afkir) dan produktifitas yang kurang, akibat pemeliharaan grower yang kurang memadai selama harga pakan tinggi.
Pada periode smester 2 ini terbentuk harga keseimbangan pasar antara 24.000 – 25.000.
Bagaimana perkembangan harga telur tahun 2023 pada smester 1 ?
Ada 2 hal yang menjadi pertimbangan untuk memprediksi harga telur tahun 2023 smester 1.
- Kestabilan harga selama bulan Desember 2022
- Harga keseimbangan pasar yang sudah terbentuk
- Populasi ayam produksi
- Momentum Lebaran dan bulan baik lainnya
- Perkembangan politik dan ekonomi Dunia
Selama bulan November dan Desember tahun 2022, harga telur bisa dikatakan stabil. Bahkan cenderung mantap pada kisaran 24.000-25.000 bahkan sedikit kuat, walau menjelang tahun baru mulai ada penurunan.
Harga kesimbangan pasar pada 24.000-25.000 merupakan harga yang sangat bagus, walau pada minggu ke 2 harga bahan pakan ada kenaikan yang cukup signifikan.
Populasi produksi diperkirakan masih belum bisa menyamai populasi pada smester 1 tahun 2022, mengingat walau ayam afkir mulai banyak, tapi peremajaan masih belum stabil.
Momentum Lebarang sangat berarti bagi harga telur. Apalagi waktu Lebaran yang makin maju menjadi 22-23 April 2023.
Dengan majunya saat Lebaran pada tahun 2023, maka kondisi harga telur tentu akan semakin stabil. Hanya saja mulai bulan Agustus 2022 terlihat produksi DOC petelur meningkat, sehingga efek produksinya makin terasa mulai bulan Desember 2022.
Hal yang paling menakutkan pada tahun 2023 adalah rentetan perang Russia dengan Ukraina, yang berarti ketegangan global blok Timur dan Barat. Perang berkepanjangan ini sangat besar pengaruhnya pada gejolak harga sumber energi (BBM) dan ketersediaan bahan pangan asal pertanian.
Problem besar ini sudah mulai dirasakan oleh negara negara Eropa. Mereka sudah mulai merasakan resesi ekonomi, yang tentunya bisa berimbas pada resesi global. Ini tentu bisa menyentuh kondisi Indonesia.
Prediksi harga telur tahun 2023 smester 1
Mengamati perkembangan harga dan gejolak bisnis lainnya pada smester 2 tahun 2022, maka harga untuk smester 1 tahun 2023 diperkirakan cukup bagus.
Pada periode bulan Oktober sampai Desember 2022, permintaan DOC layer terlihat jauh lebih rendah dari produksi DOC nya. Ini menunjukkan peternak petelur mulai hati-hati menghadapi kondisi bisnis tahun 2023, yang diprediksi berat bagi hampir semua sektor.
Harga telur selama bulan Januari 2023 diprediksi akan cukup kuat dan bergerak pada kisaran 22.000 – 24.000. Ini dikarenakan banyak peternak yang mengafkir ayam tuanya sebelum akhir tahun, sebab tahun-tahun sebelumnya harga pada Januari turan tajam.
Banyaknya afkir selama Desember 2023 adalah untuk mengambil keuntungan dari harga afkir itu. Selain memang populasi ayam tua (umur diatas 90 minggu) memang sudah pada puncaknya setelah bulan April 2022.
Sehingga peternak banyak yang takut memelihara ayam tua saat memasuksi tahu 2023 yang diprediksi berat untuk sektor bisnis.
Harga di prediksi akan turun cukup signifikan pada bulan Februari 2023, karena memang momentum untuk menaikkan permintaan telur sangat sedikit. Pada bulan Februari ini, diperkirakan masih cukup banyak peternak yang mengafkir ayam tuanya.
Sekitar pertengahan Maret 2023, diperkirakan harga telur akan mulai maningkat. Dikarekan sudah mendekati bulan Ramadhan.
Mulai pertegahan April 2023, harga akan mencapai titik tertingginya, karena sudah menjelang lebaran dan populasi ayam tua sudah mulai berkurang.
Sampai pertengahan bulan Mei 2023, harga cenderung masih bagus seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun setelah pertengahan Mei sampai pertengan Juni 2023 harga akan sedikit menurun.
Menjelang akhir Juni 2023 sampai pertengahan Juli 2023 harga kembali naik signifikan karena memasuki bulan Besar.
Harga akan kembali turun signifikan pada pertengahan Juli 2023 sampai harga terendah, karena memasuki bulan Suro.
Bagaimana efek Resesi yang diperkirakan akan terjadi tahun 2023 ?
Tidak gampang memang untuk memprediksi kapan resesi akan mulai melanda Indonesia, walau sudah melanda banyak negara sekarang ini.
Tidak perlu terlalu takut terhadap resesi yang bakal melanda Indonesia. Karena kita pun tidak mampu untuk menghindarinya. Lebih penting mengetahui, apa yang akan terjadi dan bisa kita perbuat jika resesi itu datang.
Akibat akibat penting yang kemungkinan besar akan terjadi saat resesi :
- Harga BBM (bahan bakar minyak) akan naik, ini akan mengakibatkan harga energi yang harus dibayar untuk operasional usaha akan naik.
- Harga bahan pakan naik, sehingga HPP (harga pokok produksi) akan naik.
- Daya beli masyarakat akan turun signifikan, akibat akan terjadi banyak PHK maupun tersendatnya bisnis secara umum.
- Pariwisata yang merupakan salah satu sektor andalan Indonesia dan sasaran penjualan produk peternakan akan jauh menurun.
Apa yang harus dipersiapkan ?
- Tingkatkan management sebaik-baiknya, sehingga peternak memiliki aset yang bernilai tinggi. Ingat…, jika terjadi seleksi alam, maka yang terkena dapaknya lebih dulu adalah yang managementnya buruk dan nilai produktifitasnya rendah.
- Perhatikan harga afkir dengan cermat. Nilai penjualan ayam afkir akan sangat bermanfaat bagi bisnis ayam petelur dalam kondisi normal, apa lagi pada kondisi krisis.
- Selalu hitung harga pokok produksi (HPP) jika perubahan harga-harga bahan baku produksi, agar tidak terlambat melakukan tindakan.
- Hitung HPP ayam tua secara berkala, agar tidak terlena saat harga telur bagus. Sering menjual afkir dengan harga tinggi disaat harga telur tinggi, lebih menguntungkan dibanding harus tetap memeliharanya beberapa minggu lagi
- Berhati-hati terhadap suatu momentum. Karena momentum yang selama ini terjadi punya waktu yang pendek dan harus dimanfaatkan. Jangan terlena pada momentum, sehingga membuat kita mabuk dan lupa diri.
- Jangan mudah tergiur dan mengganti pakan menjadi pakan yang murah jika ada kesulitan, karena justru akan membahayakan produktivitas. Pengaruh pakan biasanya baru terlihat dasekitar 1 minggu setelah pemberian dengan tanda-tanda berat produksi turun, berat telur (kualitas) turun dan berat badan ayam juga turun.
1 Comment. Leave new