Memahami ayam petelur yang kita dipelihara

Thinks like a chick
Thinks like a chick (berfikir sebagai seekor ayam), adalah kata-kata pertama yang saya dapatkan dari Prof. Dietmar Flock. Seorang pakar unggas yang berasal dari Jerman.
Jika kita mampu berfikir (merasakan) sebagai seekor ayam yang berada dalam kandang, maka niscaya kita tentu mengetahui apa yang di maui oleh seekor ayam.
Thinks like a chick adalah suatu cara pemahaman yang bisa dilakukan dengan cara mempelajari (literasi) karakter dari ayam dan mengamati kebutuhan (kemauannya) selama pemeliharaan.
Semakin banyak kita pahami perilaku ayam yang kita pelihara, semakin lengkap pula pengetahuan kita tentang yang di butuhkan ayam.
Kebanyakan lietrasi-literasi yang tersedia secara utuh merupakan hasil pengamatan di negeri asalnya (sub-tropis). Sementara pemeliharaan di Indonesia, kondisinya dibawah iklim tropis. Suatu iklim panas dan kelembabaan tinggi.
Mengetahui secara lengkap pengetahuan tentang ayam dan mengamatinya saat dipelihara dalam iklim tropis, tentu akan sangat besar manfaatnya.
Pada kesimpulannya, thinks like a chick adalah cara bekomunikasi peternak dengan ayam secara ilmiah maupun alamiah. Sangat penting bukan ?
Faktor mendasar yang kita ketahui dari ayam
Memahami ayam harus dimulai dari pengetahuan (ilmiah) tentang sifat ayam tersebut. Dimana tujuannya adalah mengetahui bagaimana ayam bisa merasa nyaman berada dalam lingkungan pemeliharaannya (kandang).
- Suhu tubuh ayam
Ayam adalah hewan berdarah panas (homeotermik). Artinya ayam mampu mempertahankan suhu tubuhnya secara konstan pada suhu tertentu (40-42 C). - Suhu netral untuk ayam dewasa adalah 10-24C, suhu dimana ayam merasa nyaman dan tidak perlu mengubah metabolis tubuhnya tetap hangat ataupun tidak untuk menghilangkan panas tubuh.
- Pada ayam yang baru menetas, mekanisme pengatur suhu tubuhnya belum sempurna, sehingga membutuhkan (pemanas) suhu lingkungan yang lebih panas dari suhu tubuhnya
Ketika suhu kandang tidak berada dalam zona suhu netral, ayam memiliki beberapa karakteristik yang memungkinkannya menjaga suhu tubuhnya tetap konstan tanpa perlu menghasilkan panas ekstra.
- Bulu ayam memiliki efek isolasi dan membantu mencegah ayam dari kehilangan panas yang berlebihan
- Insulasi jaringan lemak subkutan akan memungkinkan ayam untuk menurunkan suhu kulitnya tanpa mempengaruhi suhu tubuhnya secara negatif
- Menyesuaikan aliran darah melalui kulit (termasuk jengger dan pial), ayam dapat mengatur pelebaran dan kontraksi pembuluh darahnya. Untuk kehilangan lebih banyak panas, aliran darah akan diperbesar
- Meringkuk bersama untuk meminimalkan hilangnya panas
- Kemampuan untuk meningkatkan permukaan tubuh untuk kehilangan lebih banyak panas
Dengan mengetahui dan memahami karakter ayam seperti diatas, maka peternak akan cepat tanggap jika ada perubahan mendasar berupa iklim yang susah dikendalikan. Banyak yang bisa dilakukan dalam mensiasati iklim (tropis), sehingga dapat mengurangi dapaknya pada ayam.
Ayam dalam cuaca lingkungan panas
Karena ayam petelur tidak dapat berkeringat, mereka menggunakan penguapan (panas laten) untuk menstabilkan suhu tubuhnya dengan meningkatkan laju pernapasannya. Panas laten penguapan adalah panas yang dibutuhkan untuk mengubah barang menjadi uap air.
Uap air menghilangkan panas dari tubuh ayam. Perilaku ini lebih dikenal dengan sebutan panting (terengah-engah). Terengah-engah hanya bisa efektif bila kelembaban lingkungan relatif tidak terlalu tinggi. Penguapan 1 gram air menghasilkan kehilangan panas lebih dari 500 kalori.
Di samping terengah-engah, burung akan menjulurkan sayapnya sedikit dari tubuhnya dan mengangkat bulunya untuk memaksimalkan kontak kulit dengan udara untuk mengeluarkan panas.
Kehilangan panas juga ada harganya, karena ayam perlu mengeluarkan energinya untuk mempertahankan suhu tubuhnya di bawah 42,5°C. karena cukup sulit untuk mengimbangi kebutuhan energi yang lebih tinggi ini melalui nutrisinya, disini mungkin akan terlihat penurunan pertumbuhan, berat badan, dan kinerja produksi.
Karena stress akibat panas sudah menjadi tekanan tersendiri, penting untuk tidak membuat burung Anda stres lebih jauh.
Kontrol dan pengawasan ayam
Penting untuk mengetahui secara tepat pada waktunya (tidak terlambat) jika mungkin ada yang salah dengan ayam dalam suatu kelompok. Karena tantangannya adalah bahwa banyak penyakit unggas sulit didiagnosis dengan benar. Untuk membantu memantaunya, penting untuk mencatat asupan air dan pakan, mortalitas dan produksi setiap hari.
- Konsumsi (nafsu) makan menurun
- Kotoran hijau, kuning encer (mencret)
- Kematian meningkat tiba-tiba
- Ayam lesu
- Ayam nfgorok
- Kepala, wajah, mata atau leher bengkak
- Ada cairan pada hidung juga mata terlihat berair
- Produksi telur turun
- Ada telur soft shell (bercangkang llunak) atau bentuknya tidak normal
- Perubahan warna ungu (kehitaman) pada pial, jengger dan kaki
- Sayap terkulai dan gerakan tidak stabil
- Leher meluntir (tortikolis)
Jika ada ayam yang sakit parah dan kemungkinan besar mati, buang saja. Jangan membuat rumah sakit (isolasi) diareal farm, karena dari situlah penyakit bisa menular ke seluruh farm.